Personality plus Oleh Floraence Littauer
Hanya ada satu anda
Tidah ada dua orang yang sama.
Kalau kita kita semua seperti telur yang identik dalam sebuah karton, seekor ayam betina raksasa bisa menghangaatkan kita dan memngubah kita menjadi anak ayam yang manis atau ayam jago yang gagah dalam sekejap mata, tapi kita semua berbeda. kita semua dilahirkan dengan rangkaian kekuatan dan kelemahan kita sendiri, dan tidak ada rumus ajaib yang bisa bekerja sepertii mukzizat bagi kita semua. Sebelum kita mengenal keunikan kita, kita tidak dapat memahami bagaimana orang bisa duduk dalam semminar yang sama pula dan semuanya mencapai tingkat sukses yang berbeda- beda.
Apa yang ada didalam yang penting
Ketika Michelangelo siap untuk memahat patung David, dia melewatkan waktu yang lama sekali untuk memilih marmer, sebab dia tahu bahwa mutu bahan mentah akan menentukan keindahan produk yang sudah jadi.
Dia tahu bahwa dia akan mengubah bentuk batu, tetapi dia tidak bisa mengubah mutu dari bahan dasarnya. Setiap karya besar yang dibuatnya unik, sebab bahkan seandainya dia mengiginkannya , dia tidak akan bisa manemukan sebungkal marmer yang merupakan duplikatnya. Bahkan seandainya dia memotong satu blok dari galian yang sama, itu tidak akan tepat sama. Serupa, ya, tapi tak sama.
Setiap Orang dari kita Unik
Kita dilahirrkan dengan ciri khas watak kita sendiri, bahan mentah kita sendiri, jenis batu kita sendiri. Beberapa diantara kita granit, beberapa lainnya marmer, beberapa lainnya pualam dan ada kemungkinan yang lainnya adalah batu pasir.
Jenis batu kita tidak berubah, tetapi bentuk kita berubah. Demikian pula dengan kepribadian kita. Kita mulai dengan rangkaian ciri khas bawaan kita masing - masing. Beberapa kualitas kita indah bertatahkan emas. Beberapa lainnya bercacat dengan garis - garis kelabu. Keadaan kita , IQ kita, kebangsaan kita, ekonomi kita, lingkungan kita dan pengaruh orang tua kita bisa mencetak kepribadian kita, tetapi batu dibawahnya masih tetap sama.
Watak saya adalah sidi saya yang sesungguhnya; kepribadian saya adalah pakaian yang saya kenakan. Saya bisa melihat cermin dipagi hari dan melihat wajah yang biasa - biasa, rambut lurus dan tubuh gemuk. Itulah diri saya yang sesungguhnya.