Membangun Karisma

On Sabtu, 28 Agustus 2010 0 komentar

Penulis : Andrew Ho
Minggu, 29-Agustus-2010
"Charisma is a sparkle in people that money can't buy. It's an invisible energy with visible effects. - Karisma adalah cahaya seseorang yang tak ternilai dengan materi. Karisma adalah energi yang tak terlihat tetapi memberi dampak nyata."
Marianne Williamson aktifis spiritual, penulis, dosen dan pendiri The Peace Alliance di Amerika Serikat.
Pasti kita pernah mendengar istilah orang yang penuh karisma, yaitu orang yang memiliki daya tarik luar biasa. Aura kehadiran maupun kata-katanya begitu berpengaruh dan menarik. Orang-orang berkarisma itu ada di berbagai bidang, contohnya Soekarno (politik), Dalai Lama (spiritual), Bunda Theresia (spiritual & kemanusiaan), Warren Buffet (bisnis), Leonardo Da Vinci (seni dan budaya), dan masih banyak lagi.
Orang yang berkarisma seperti itu mampu menjadi pusat perhatian yang begitu dikagumi banyak orang, padahal penampilan mereka tak berbeda dengan kebanyakan orang. Ada sebagian orang mengatakan bahwa karisma itu merupakan bakat alamiah. Namun sebenarnya siapapun dapat membangun karisma, yaitu dengan memperbarui beberapa hal diantaranya adalah moral dan spiritual, kesan keseluruhan postur tubuh, sorot mata, kepercayaan diri, kemampuan dan kematangan sikap. Beberapa langkah berikut ini akan dapat membantu Anda membangun karisma.
Pertama adalah memiliki visi dan misi yang jelas dan berjuang keras mewujudkannya. Lihat saja pemimpin besar seperti Soekarno memiliki visi yang jelas & betul-betul memperjuangkan kemerdekaan RI. Lalu Martin Luther King, Jr., yang mempunyai impian tentang masa depan Amerika sehingga rakyat Amerika mendukung dia sepenuhnya, begitu pula dengan John F. Kennedy.
Visi menjadikan seseorang memiliki daya tarik, sebab kejelasan visi mampu mengisi kekosongan atau harapan orang lain. Selain itu, visi juga dapat mengarahkan seseorang melakukan tindakan-tindakan konstruktif dan nyata. Niccolo Machiavelli mengatakan, "Make no small plans, for they have no power to stir the soul. - Mereka tidak akan memiliki kekuatan untuk mengarahkan jiwa mereka jika tidak memiliki sedikitpun perencanaan."
Bila saya perhatikan mayoritas orang-orang yang karismatik memiliki visi yang besar dan mulia. Untuk memperjuangkan visi tersebut mereka sangat menghargai waktu, kehidupan dan diri mereka sendiri serta memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk menjadikan dunia lebih baik. Intergritas dan kepercayaan diri mereka juga luar biasa dalam upaya mewujudkan visi mereka.
Langkah lain yang perlu ditempuh untuk menumbuhkan karisma adalah memupuk rasa percaya diri. Rasa percaya diri nampak dari postur, sorot mata dan sikap yang baik dan alamiah. Kepercayaan diri yang tinggi juga tercermin dari kalimat-kalimat yang penuh optimisme, positif dan memotivasi. Kalimat-kalimat seperti itu juga terdengar lebih menarik. Jika Anda tekun mengembangkan kemampuan tersebut, pasti Anda akan terlihat menonjol dibandingkan yang lain.
Yang ketiga adalah menghargai orang lain atau berusaha menjadikan orang lain merasa berarti. Misalnya dengan meluangkan waktu untuk menyapa dan berusaha mengerti apa yang dirasakan orang lain. Termasuk diantaranya adalah menunjukkan empati yang tulus, sehingga terbangun interaksi positif dengan orang lain sebanyak mungkin.
Orang terlihat lebih karismatik ketika ia tidak mementingkan diri sendiri, keluarga maupun golongan. Karismanya terpancar dari sikap yang setia dan tulus dalam melayani serta kesediaannya maju di depan justru ketika situasi genting dan benar-benar membuntutkan seorang pemimpin. Mereka menjadi karismatik karena memberi harapan di tengah keputusasaan dan bersedia menjadi penerang dalam kegelapan.
Seseorang menjadi karismatik bukan dikarenakan pandai mendeskripsikan sosok ideal melalui kata-kata, melainkan menampilkan sosok ideal dalam setiap perbuatannya sehari-hari. Aura karismatik seseorang terpancar dari teladan sikapnya yang positif, misalnya ketekunannya berusaha, kejujuran, komitmennya menegakkan kebenaran, dan kasih sayangnya kepada orang lain. Jika Anda selalu berusaha memperlihatkan teladan sikap positif, pasti Anda juga bisa menarik banyak perhatian dan dukungan banyak orang.
Selain itu berusahalah untuk selalu bersyukur dan meningkatkan kekuatan spiritual.Seseorang yang memiliki keteduhan iman dan selalu bersyukur lebih mudah mengontrol sikap atau perbuatannya, sehingga cenderung mampu bersikap menyenangkan. Penampilan sosok yang memiliki keteduhan iman, syukur dan rendah hati pasti terlihat lebih menarik bagi orang lain.
Meningkatkan ilmu pengetahuan dan berlatih berpikir kreatif merupakan langkah lain untuk terlihat menarik. Beberapa orang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan itu seksi. Berusahalah untuk terus meningkatkan ilmu pengetahuan lambat laun pasti membuat Anda menjadi lebih karismatik.
Humor dan senyum merupakan 2 hal penting untuk meningkatkan karisma dan mempererat hubungan sosial. Senyuman dan humor dapat menghancurkan kebekuan sehingga suasana menjadi lebih akrab dan menyenangkan. Semua orang menyukai orang yang dapat membuat mereka tertawa. Agar Anda lebih berkarisma, pelajarilah cara menciptakan humor dan gunakan sesering mungkin pada situasi yang tepat.
Berusaha memperbaiki kekurangan dan berpenampilan menarik merupakan langkah penting agar lebih berkarisma. Untuk menjaga penampilan tetap menarik tak harus berpakaian serba mahal dan bermerek terkenal, walaupun sederhana asalkan rapi, bersih dan sopan. Menghormati diri sendiri dengan menjaga penampilan sama halnya Anda membantu orang lain menghargai Anda.
Seseorang yang berkarisma berpotensi menjadi pemimpin ideal. Penulis "The Purpose-Driven Life"Rick Warren merumuskan seorang pemimpin ideal adalah mereka yang memiliki kepedulian dan belas kasih pada orang lain, terus membangun kekuatan spiritual, intelektual, dan moralitas sikapnya. Rick Warren juga memaparkan bahwa seorang pemimpin karismatik juga mampu fokus pada persoalan kritis dan tidak sibuk dengan masalah-masalah sekunder, memiliki integritas serta berani melaksanakan solusi terbaik walaupun tidak populer. Semua kualitas pemimpin ideal tersebut pasti Anda miliki jika Anda serius dan aktif membangun karisma.
Bila Anda tertarik untuk menumbuhkan karisma, lakukan beberapa hal yang telah saya uraikan di atas. Ketekunan membangunnya (karisma) pasti membuat Anda menjadi magnet yang kuat, terutama untuk meraih perhatian dan kekuatan massa. Yang terpenting bahwasanya siapapun yang membangun karismanya akan mendapatkan banyak kemudahan dalam mengatasi tantangan-tantangan hidup.
*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best
seller.Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com

7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif Stephen R. Covey

On Selasa, 24 Agustus 2010 0 komentar

Inilah buku motifator atau How To atau Kaifa yang paling banyak diamini oleh sebagian besar orang. Kognitif Attact yang ada di dalamnya cukup membuat setiap orang mengangguki dan ingin melaksanakan setiap anjurannya. Bahkan seminar dan pelatihan pun sering diadakan untuk melakukan anjuran-anjuran Stephen R. Covey ini. Tidak ketinggalan pula ibu saya pernah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh organisasi Muhammadiyah (Aisyiah). Teman saya pun pernah mengatakan buku ini sebagai kitab sucinya para motivator psikologis. Saya disini hanya ingin memberikan gambaran singkat dan sekilasnya saja, mungkin bisa membantu para pengagum 7 Habits ini.
TUJUH (7) KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF
Kebiasaan 1 : Jadilah Proaktif
Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain. Mereka lakukan ini dengan mengembangkan serta menggunakan keempat karunia manusia yang unik – kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas – dan dengan menggunakan Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan perubahan. Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri, yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.
Kebiasaan 2 : Merujuk pada Tujuan Akhir
Segalanya diciptakan dua kali – pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga, tim, dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dulu menciptakan visi serta tujuan setiap proyek secara mental. Mereka bukan menjalani kehidupannya hari demi hari tanpa tujuan-tujuan yang jelas dalam benak mereka. Secara mental mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-nilai, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan yang paling penting bagi mereka sendiri dan membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya. Suatu pernyataan misi adalah bentuk tertinggi dari penciptaan secara mental, yang dapat disusun oleh seorang individu, keluarga, atau organisasi. Pernyataaan misi ini adalah keputusan utama, karena melandasi keputusan-keputusan lainnya. Menciptakan budaya kesamaan misi, visi, dan nilai-nilai, adalah inti dari kepemimpinan.
Kebiasaan 3 : Dahulukan yang Utama
Mendahulukan yang utama adalah penciptaan kedua secara fisik. Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi Anda, nilai-nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda). Hal-hal sekunder tidak didahulukan. Hal-hal utama tidak dikebelakangkan. Individu dan organisasi memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting, entah mendesak entah tidak. Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama.
Kebiasaan 4 : Berpikir Menang/Menang
Berpikir menang/menang adalah cara berpikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berpikir menang/menang adalah didasarkan pada kelimpahan – “kue” yang selamanya cukup, peluang, kekayaan, dan sumber-sumber daya yang berlimpah – ketimbang pada kelangkaan serta persaingan. Berpikir menang/menang artinya tidak berpikir egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir (kalah/menang). Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara saling tergantung – dengan istilah “kita”, bukannya “aku”. Berpikir menang/menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menang/menang artinya berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.
Kebiasaan 5 : Berusaha untuk Memahami Terlebih dulu, Baru Dipahami
Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian. Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.
Kebiasaan 6 : Wujudkan Sinergi
Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga – bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang. Tim-tim serta keluarga-keluarga yang sinergis memanfaatkan kekuatan masing-masing individu sehingga secara keseluruhannya lebih besar seperti ini mengenyampingkan sikap saling merugikan (1 + 1 = 1/2). Mereka tidak puas dengan kompromi (1 + 1 = 1 ½), atau sekedar kerjasama (1 + 1 = 2). Melainkan, mereka kejar kerjasama yang kreatif (1 + 1 = 3 atau lebih).
Kerjasama dengan kepercayaan disatukan akan menjadi sinergi.
Kebiasaan 7 : Mengasah Gergaji
Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita utnuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya. Bagi sebuah organisasi, Kebiasaan 7 menggalakkan visi, pembaharuan, perbaikan terus-menerus, kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan memposisikan organisasinya di jalan pertumbuhan yang baru. Bagi sebuah keluarga, Kebiasaan 7 meningkatkan keefektifan lewat kegiatan-kegiatan pribadi maupun keluarga secara berkala, seperti membentuk tradisi-tradisi yang merangsang semangat pembaharuan keluarga.
Rekening Bank Emosional
Rekening Bank Emosional mencerminkan tingkat kepercayaan dalam suatu hubungan. Seperti rekening keuangan di Bank, kita memasukkan simpanan ke atau melakukan penarikan dari rekening ini. Perbuatan-perbuatan seperti berusaha untuk memahami terlebih dulu, sikap murah hati, menepati janji, dan bersikap setia walaupun orang yang bersangkutan tidak hadir, meningkatkan saldo kepercayaan. Tidak murah hati, melanggar janji, dan bergosip tentang seseorang yang tidak hadir, mengurangi atau bahkan menghapuskan kepercayaan dalam suatu hubungan.
Paradigma
Paradigma adalah cara masing-masing orang memandang dunia, yang belum tentu cocok dengan kenyataan. Paradigma adalah petanya, bukan wilayahnya. Paradigam adalah lensa kita, lewat mana kita lihat segalanya, yang terbentuk oleh cara kita dibesarkan, pengalaman, serta pilihan-pilihan kita selama ini.
Referensi: Diambil dari ringkasan buku 7 Habits

On Jumat, 20 Agustus 2010 0 komentar

Ketika itu aku hendak berbuka puasa. Saat dijalan aku lihat jam sudah menunjukkan pukul 17.30 sementara waktu berbuka sebentar lagi antara pukul 17.48 wit. Akhirnya aku ambil keputusan berbuka di Masjid sekitar lingkungan itu. Sesampainya aku menemukan sebuah Masjid jam sudah menunjukkan pukul 17.45 berarti waktu berbuka semakin mepet. Sementara kaki melagkah menuju tempat berbuka bersamanya yang Masjid sediakan, Aku merasa orang semua sudah bersiap untuk menikmati hidangan berbuka masing masing yang sedia dihadapan. Saat kulalui orang orang tersebut aku merasa tidak ada orang yang menganggap ada kehadiranku. Sakit sekali rasanya hatiku hingga terobati setelah satu orang dewasa memanggilku . Sini sini Mas ... ada air ini ... Kalu mau teh ambil saja disebelah sana ..... aku merasa bahagia sekali ..... Ya Allah hatiku bungah mendengarnya .... dari kisah ini aku merasa ada kejanggalan dari prilaku masyarakat kita belakangan ini ato hanya aku saja yang mengalami suatu perasaan peka ...

Jangan terlalu berhayal!

On Sabtu, 14 Agustus 2010 0 komentar


Sesuatu yang belum kamu dapatkan pastinya akan menjadi boemerang bagi dirimu untuk meraihnya. Dari usaha kamu ingin mendapatkannya menimbulkan angan - angan kamu akan apa yang kamu inginkan tersebut misalkan kamu ingin mendapatkan uang 100 juta untuk membeli barang yang sudah kamu idamkan, dari benakmu akan muncul angan - angan yang apabila kamu tidak bisa mengelolanya akan menyesatkanmu dan mejerumuskann kamu ke hal - hal di luar kendalimu. Alangkah baiknya jika kamu menginginkan sesuatu jangan terlalu dihayalkan terlalu berlebihan, haruslah wajar -wajar saja.

powered by Blogger | css by Newwpthemes